Selasa, 14 Juni 2016

AHMAD IZZAH AL ANDALUSY


Tahun 1525 ketika matahari sudah merdup cahayanya. Di sebuah penjara tempat tahanan orang-orang yang sangat hening dan mencengkam. Jenderal Adolf Roberto, seorang pemimpin penjara yang terkenal bengis tengah memeriksa setiap kamar tahanan.
Setiap penjara membungkukan badannya rendah-rendah ketika ‘sang algojo’ itu melintasi di depan mereka. Jika tidak, maka sepatu ‘boot keras’ milik tuan Roberto yang dikenal kristen fanatik itu akan mendarat di wajah mereka. Roberto amat murka ketika dia mendengar dari sebuah kamar tahanan suara seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci. 
“Hai…hentikan suara jelekmu itu! Hentikaan…!” Teriak Roberto sekeras-kerasnya sambil membelalakkan mata. Namun apa yang terjadi? Lelaki di kamar tahanan itu tetap saja bersenandung dengan nikmatnya. Roberto bertambah berang, dia pun menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak cukup untuk satu orang.